mengaku pencinta filem romantis tidak lengkap kalo belum nonton filem romantis ini
VIVAnews - Dalam ingatan banyak orang,
tenggelamnya Titanic 14 April 1912 adalah tragedi. Juga sebuah
romantisme, yang dipicu film 'Titanic' besutan James Cameron yang
menceritakan kisah kasih terlarang Jack Dawson dan Rose DeWitt Bukater.
Banyak yang menganggap ini cerita cinta nyata.
Apalagi, ada makam
korban Titanic dengan nisan bertuliskan nama J Dawson, yang belakangan
terbukti tak ada kaitan dengan film tersebut.
Kendati demikian, ternyata ada seorang penumpang Titanic yang serupa dengan tokoh yang diperankan Leonardo DiCaprio itu.
Ia
adalah Emilio Portaluppi, seorang seniman asal Italia yang mengubah
rencana perjalanannya ke Titanic di menit-menit terakhir. Berbeda dengan
Jack Dawson yang berada di kelas geladak, berdasarkan penelitian arsip,
ia adalah penumpang kelas dua.
Selama berlayar di Titanic, ia
naksir seorang perempuan, penumpang kelas satu, sudah menikah, yang
bepergian mendampingi suaminya di kapal nahas itu. Perempuan itu adalah
Madeleine Astor, yang masih muda dan cantik, istri miliuner John Jacob
Astor IV. Yang bakal kembali ke New York dalam kondisi menjanda
Kisah
Portaluppi yang kini kembali dibangkitkan dalam film dokumenter
"Orang-orang Italia di Kapal Titanic", direkonstruksi melalui wawancara
terdahulunya dengan sejumlah koran lokal Italia. "Adalah masuk akal
menganggap kisah Portaluppi menjadi titik awal skrenario Cameron,"
ungkap penulis dokumenter, Ezio Savino dan Stefano Giussani, seperti
dimuat
Discovery.com. Film dokumenter, yang baru-baru
ini ditayangkan saluran sejarah versi Italia mengungkap kisah 37
penumpang Titanic asal Italia, kebanyakan adalah penumpang kelas tiga,
pelayan, dan pekerja yang dipekerjakan oleh Luigi Gatti, manajer
restoran ekslusif Titanic,
A La Carte.
Hampir semuanya
tewas dalam tragedi Titanic, hanya tiga yang selamat, termasuk
Portaluppi yang kala itu berusia 30 tahun. Bagaimana ia selamat dari
musibah yang merenggut ribuan nyawa itu masih jadi misteri. Apalagi,
tercatat dalam sejarah, hanya empat penumpang yang selamat ketika
diangkat dari lautan beku. Selama beberapa dekade, Portaluppi mengunci
mulutnya rapat-rapat.
"Hanya di tahun-tahun terakhir hidupnya,
saat ia kembali ke Italia, ia menceritakan perjalanannya di Titanic pada
jurnalis lokal," kata Claudio Boss, penulis "Titanic" versi Italia.
Untuk
merekonstruksi kehidupan Portaluppi, Bossi menyatukan kliping-kliping
koran dari tahun 1912 hingga 1974 -- tahun di mana Portaluppi meninggal
dalam usia 93 tahun.
Pemahat relief terkenal Amerika Serikat itu
awalnya memesan tiket kapal White Star lainnya, Oceanic II, namun ia
berubah pikiran setelah menerima telegram dari Kolonel John Jacob Astor
IV, salah satu orang terkaya di negara itu. Keberuntungan yang mirip
cerita Jack Dawson yang mendapat tiket geladak Titanic gara-gara menang
main kartu.
Bagi Portaluppi, ini adalah kesempatan unik,
bergabung dalam pelayaran perdana Titanic. Dan meski ia membeli tiket
kelas dua, sebagai tamu Astor, ia sempat menikmati pelayaran di kabin
kelas satu.
Di sanalah ia jatuh hati pada istri Astor.
"Portaluppi berusia 80-an saat ia mengakui bahwa ia jatuh hati pada
Madeleine Astor. Namun, ia tak menceritakan sejauh apa hubungan mereka.
Ia pria sejati yang pantang mengumbar aib," kata Bossi.
Seperti halnya Jack, ia diundang makan malam di kelas satu pada 14 April 1912. Di malam nahas itu.
Saat
Titanic menabrak gunung es, ia berada di kabinnya. Mengira kapal telah
sampai ke New York dan sedang berlabuh, ia meninggalkan kabinnya hanya
dengan jubah tidur, lalu pergi ke dek.
Portaluppi awalnya mencoba melompat ke sekoci yang diisi perempuan.
Namun, ia kehilangan pijakan dan tercebur ke air. Ia berenang selama dua
jam di air sedingin es, sebelum akhirnya ditarik sekoci 14 -- sekoci
terakhir yang meninggalkan Titanic.
Bahwa ia berenang selama dua jam terkonfirmasi pada 16 Januari 1913, kala itu
New York Times
memberitakan gugatannya senilai US$25 ribu ke Ocean Steam Navigation
Company atas kerugian fisik dan materi. "Aku berada di air sedingin es
Samudera Atlantik selama dua jam, menderita rasa sakit luar biasa baik
fisik maupun mental," kata dia dalam gugatannya.
)